Thanos Bukan Satu-Satunya Ancaman Terbesar di Avengers: Endgame?

Selasa, 22 Januari 2019 - 19:30 WIB
Thanos Bukan Satu-Satunya...
Thanos Bukan Satu-Satunya Ancaman Terbesar di Avengers: Endgame?
A A A
JAKARTA - Teori demi teori terkait Avengers: Endgame terus bermunculan. Tak hanya tentang bagaimana para Avengers yang selamat dari jentikan jari Thanos (Josh Brolin) di Avengers: Infinity War, tapi juga tentang musuh sesungguhnya di film yang akan memungkasi Phase 3 Marvel Cinematic Universe (MCU) tersebut.

Sebuah teori baru muncul berdasarkan mainan terkait Avengers: Endgame yang bocor tahun lalu. Seorang fans dengan akun JoshandMarie di Reddit menyebutkan, film Avengers: Endgame akan berlangsung selama kurang lebih 3 jam, jadi akan menjadi waktu yang sangat lama bagi para pahlawan kesayangan fans MCU itu untuk hanya melumpuhkan Thanos. Akun itu kemudian mengatakan bahwa para Avenger sejatinya tidak hanya akan menghadapi Thanos. Ancaman lebih besar menghadang mereka di film tersebut.

JoshandMarie memberikan beberapa pilihan terkait ancaman yang lebih besar itu. Mereka menyebutkan, entitas kosmik Living Tribunal bisa mengejar Thanos dan membuatnya membatalkan Pemusnahan karena itu melawan hukum alam semesta. Karena ini, ancaman yang lebih besar adalah Thanos—yang benar-benar marah kali ini—memutuskan untuk memusnahkan Bumi sebagai balas dendam.

Tentu saja, opsi lain adalah memperkenalkan—atau membawa kembali—karakter lain yang akan berusaha mengambil alih Bumi karena menganggap adanya kekosongan kekuasaan karena separuh populasinya sekarat. Akun ini jelas menegaskan, karena Thanos punya Batu Jiwa, Red Skull (Ross Marquand) akan leluasa meninggalkan sarangnya di Vormir. Tak hanya itu, tapi Dormammu yang membuat kesepakatan dengan Dr Strange (Benedict Cumberbatch) di Doctor Strange punya kesempatan baru. Karena Doctor Strange “mati” di Infinity War, Dormammu bisa jadi berusaha kembali untuk memakan Bumi.

Yang paling terakhir, mungkin bukanlah karakter, tapi sebuah kejadian. Mirip seperti yang terjadi pada akhir komik Annihilation: Conquest yang menjadi Perang Raja, jentikan jari Thanos itu telah menyebaban retakan di kontinum waktu antariksa dan semua orang harus berusaha memperbaiki retakan itu sebelum mereka tersedot ke semesta lain.

Selain terkait ancaman yang lebih besar dari Thanos, teori lain menyebutkan tentang lompatan waktu yang diciptakan Doctor Strange. Teori ini berdasarkan kemampuan Doctor Strange dalam memanipulasi waktu seperti yang pernah terlihat di film solonya pada 2016.

Teori ini menyebutkan, Strange sebenarnya menciptakan semacam lompatan waktu dengan Mata Agamotto seperti yang dia lakukan di akhir film Doctor Strange. Teori ini mengatakan, Strange menciptakan semacam lompatan terkait pertempurannya dngan Thanos dan itu berulang sendiri. Ini akan membuat Avenger bisa menemukan jalan untuk mengalahkan Thanos selama-lamanya.

Menurut ComicBook.com, teori ini sepetinya solid. Dalam sebuha wawancara yang digelar saat perilisan film Doctor Strange, teori ini sepertinya punya kredibilitas. Wawancara itu dilakukan The Hollywood Reporter dengan penulis naskah film itu, Jon Spaihts.

Kala itu, Jon mengungkapkan, ucapan “Aku datang untuk menawar (I’ve come to Bargain)” yang diucapkan Doctor Strange kepada Dormammu, adalah ide dari Presiden Marvel Studios Kevin Feige. Ide itu muncul karena Kevin ingin memperkenalkan ide lompatan waktu untuk membangun masa depan MCU.

“Itu adalah salah satu sekuens yang paling saya banggakan ada ada versi yang tidak jauh beda dari apa yang kalian lihat di draft pertama. Saya bisa kemnbali ke akhir proyek itu dan melakukan sejumlah pekerjaan lagi untuk lebih menyempurnakannya. Tapi, saya kira ide itu muncul dari ide Kevin Feige. Kami berusaha mencari tahu bagaimana pertarungan akhir itu berjalan dan Kevin fokus pada permainan panjangnya dengan Mata Agamotto dan bagaimana peran itu akan bermain di desain besarnya di semesta sinematiknya—sangat fokus pada kemampuan Strange memanipulasi waktu. Kevin yang bilang, ‘Siapa yang bisa menjebaknya dalam waktu?’ Dan itu membuat saya menulis sekuens yang kalian lihat,” papar Jon.

Teori-teori ini sama sekali belum terbukti. Plot Avengers: Endgame pun masih samar. Apa pun teorinya, semuanya baru bisa dibuktikan saat Avengers: Endgame tayang di bioskop pada 26 April mendatang.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)